My Blog

Welcome to my blog, happy blogging ^_^

Minggu, 24 Juni 2012

LINGKUNGAN DATABASE LANJUTAN


CRASS DAN RECOVERY
PENGERTIAN :
Crash adalah suatu failure atau kegagalam dari suatu sistem
PENYEBAB DARI KEGAGALAN ADALAH :
1. Disk Crash yaitu informasi yang ada di disk akan hilang
2. Power failure yaitu informasi yang disimpan pada memori utama dan register akan hilang
3. Software Error yaitu output yang dihasilkan tidak betul dan sistem databasenya sendiri akan memasuki suatu kondisi tidak konsisten



KLASIFIKASI FAILURE
Berdasarkan Jenis storage
1. Volatile storage, biasanya informasi yang terdapat pada volatile akan hilang, jika terjadi kerusakan sistem (system crash) contoh: RAM
2. Non Volatile Storage, biasanya informasi yang terdapat pada non volatile strorage tidak akan hilang
jika terjadi kerusakan sistem contoh: ROM
3. Stable Storage, informasi yang terdapat dalam stable storage tidak pernah hilang. contoh: Harddisk RAID


Jenis kegagalan :
1. Logical Error, program tidak dapat lagi dilaksanakan disebabkan oleh kesalahan input, data tidak
ditemukan, over flow
2. System Error, sistem berada pada keadaan yang tidak diinginkan, seperti terjadi deadlock, sebagai
akibat program tidak dapat dilanjutkan namun setelah beberapa selang waktu program dapat dijalankan kembali.
3. System Crash, kegagalan fungsi perangkat keras, menyebabkan hilangnya data pada volatile storage,
tetapi data pada non volatile storage masih tetap ada.
4. Disk Failure, hilangnya data dari sebuah blok disk disebabkan oleh kerusakan head atau kesalahan pada
waktu pengoperasian transfer data


SECURITY dan INTEGRITY
SECURITY adalah suatu proteksi data terhadap perusakan data dan pemakaian oleh pemakai yang
tidak mempunyai ijin.
BEBERAPA MASALAH SECURITY SECARA UMUM :
1. Di dalam suatu perusahaan siapa yang diijinkan untuk mengakses suatu sistem
2. Bila sistem tersebut menggunakan password, bagaimana kerahasian dari password tersebut dan berapa lama password tersebut harus diganti
3. Di dalam pengontrolan hardware, apakah ada proteksi untuk penyimpanan data (data storage)



DUA KATAGORI PENYALAHGUNAAN DATABASE :
1. Katagori yang tidak disengaja
Contoh: Anomali yang disebabkan oleh pendistribusian data pada beberapa komputer
2. Katagori yang disengaja
Contoh: Insert, Delete & Update oleh pihak yang tidak berwenang

BEBERAPA TINGKATAN MASALAH SECURITY :
1. Phisical, berkaitan dengan pengamanan lokasi fisik database
2. Man, berkaitan dengan wewenang user
3. Sistem operasi, berkaitan dengan kemanan sistem operasi yang digunakan dalam jaringan
4. Sistem database, sistem dapat mengatur hak akses user



PEMBERIAN WEWENANG DAN VIEW
KONSEP VIEW adalah cara yang diberikan pada seorang pemakai untuk mendapatkan model database yang sesuai dengan kebutuhan perorangan
Database relational membuat pengamanan pada level :
- Relasi, seorang pemakai diperbolehkan atau tidak
mengakses langsung suatu relasi
- View, seorang pemakai diperbolehkan atau tidak
mengakses data yang terdapat pada view
- Read Authorization, data dapat dibaca tapi tidak boleh
dimodifikasi
- Insert Authorozation, pemakai boleh menambah data baru,
tetapi tidak dapat memodifikasi data yang sudah ada


- Update Authorization, pemakai boleh memodifikasi
tetapi tidak dapat menghapus data
- Delete Authorization, pemakai boleh menghapus data
- Index Authorization, pemakai boleh membuat atau
menghapus index
- Resource Authorization, mengizinkan pembuatan
relasi – relasi baru
- Alternation Authorization, mengizinkan penambahan
atau penghapusan atribute dalam satu relasi
- Drop Authorization, pemakai boleh menghapus relasi
yang ada



INTEGRITY
Berarti memeriksa keakuratan dan validasi data
BEBERAPA JENIS INTEGRITY :
1. Integrity Konstains, memberikan suatu sarana yang memungkinkan pengubahan database oleh pemakai
berwenang sehingga tidak akan menyebabkan data inkonsistensi
2. Integrity Rule (pada basisdata relational), terbagi menjadi:
- Integrity Entity, contoh: tidak ada satu komponen kunci primer yang bernilai kosong (null)
- Integrity Referensi, suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan.



LINGKUNGAN DATABASE


LINGKUNGAN DATABASE CONCURRENCY (KONKURENSI)
Ada 3 masalah yang disebabkan oleh Concurrency :
1. Masalah kehilangan modifikasi (Lost Update Problem)
Masalah ini timbul jika dua transaksi mengakses item database yang sama yang mengakibatkan nilai dari database tersebut menjadi tidak benar.





2. Masalah Modifikasi Sementara (uncommited Update Problem)
Masalah ini timbul jika transaksi membaca suatu record yang sudah dimodifikasi oleh transaksi lain tetapi belum terselesaikan (uncommited), terdapat kemungkinan kalau transaksi tersebut dibatalkan (rollback).


3. Masalah Analisa yang tidak konsisten (Problem of inconsistency Analysis)
Masalah ini timbul jika sebuah transaksi membaca suatu nilai tetapi transaksi yang kedua mengupdate beberapa nilai tersebut selama eksekusi transaksi pertama.



LOCKING adalah salah satu mekanisme pengontrol concurrency
KONSEP DASAR :
Ketika sebuah transaksi memerlukan jaminan kalau
record yang diinginkan tidak akan berubah secara
mendadak, maka diperlukan kunci untuk record
tersebut.
FUNGSI
Locking berfungsi untuk menjaga record tersebut agar tidak dimodifikasi oleh transaksi lain.




Jenis- Jenis Lock :
1. Share (S)
Kunci ini memungkinkan pengguna dan para pengguna
konkuren yang lain dapat membaca record tetapi tidak
mengubahnya.
2. Exclusive (X)
Kunci ini memungkinkan pengguna untuk membaca dan
mengubah record. Sedangkan pengguna konkuren lain
tidak diperbolehkan membaca ataupun mengubah record
tersebut.




















TIMESTAMPING
Adalah salah satu alternatif mekanisme kontrol konkurensi yang dapat menghilangkan masalah dead
lock.
Dua masalah yang timbul pada Timestamping :
1. Suatu transaksi memerintahkan untuk membaca sebuah item yang sudah di update oleh transaksi yang
belakangan.
2. Suatu transaksi memerintahkan untuk menulis sebuah item yan nilainya sudah dibaca atau ditulis oleh
transaksi yang belakangan.

Kamis, 21 Juni 2012

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BASIS DATA MENGGUNAKAN DB Designer


PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BASIS
DATA MENGGUNAKAN MYSQL


Perangkat Lunak Bantu untuk Perancangan Basis Data
Pada perangkat lunak bantu telah tersedia komponenkomponen
(notasi-notasi) perancangan basis data.
Salah satu perangkat lunak bantu untuk keperluan semacam
itu adalah DBDesigner yang dioptimalkan untuk MySQL
Database.

- Tampilan jendela DBDesigner.




Contoh penggunaan DBDesigner
Menggunakan Komponen TABEL dan RELASI
Klik komponen Tabel pada toolbar seperti di gambar berikut.
Letakan komponentsb. pada page area sehingga muncul komponen
Tabel (Table_01) pada page area, kemudian klik kanan komponen tsb sehingga muncul menu dan pilihlah Edit Object seperti berikut.





Menu Edit Object akan menampilkan jendela Table Editor.
Pada Table Editor kita bisa menentukan properties dari tabel seperti nama tabel, tipe data, primary key dsb.
Ubah dan simpanlah properties tabel (Table _01) menjadi tabel faktur
(struktur tabel seperti pada pembahasan LRS tanpa ada FK) seperti berikut.


Ulangi langkah-langkah menggunakan komponen Table di atas (tabel faktur) untuk tabel barang dan langganan (struktur tabel seperti pada pembahasan LRS tanpa ada FK). Sehingga ada 3 komponen Table seperti gambar berikut

Langkah berikutnya membuat relasi 1-M antara langganan dengan faktur dengan cara klik komponen 1-n Relation pada toolbar seperti di gambar berikut.





Klik di tabel langganan kemudian klik di tabel faktur, sehingga muncul komponen relasi yang menghubungkan kedua tabel tsb. dan FK (NLgn) berada pada tabel faktur, seperti gambar berikut




Langkah berikutnya membuat relasi M-M antara faktur dengan barang dengan cara klik komponen n-m Relation pada toolbar seperti di gambar berikut




Klik di tabel faktur kemudian klik di tabel barang, sehingga muncul komponen relasi yang disertai munculnya tabel baru (faktur_has_barang) dan FK (Nfak & NBrg) berada pada tabel tsb, seperti gambar berikut.





Edit properties tabel faktur_has_barang yaitu dengan mengganti nama menjadi tabel transaksi dan menambahkan field Qty dan HrgTran. Sehingga menjadi seperti gambar berikut.



Untuk mengekspor hasil rancangan database ke dalam database digunakan Database Synchronization. Database yang digunakan pada contoh ini adalah MySQL. Sebelum melakukan sinkronisasi, kita perlu membuat koneksi ke database MySQL terlebih dahulu. Jika remote connection dengan root diperbolehkan maka gunakan user root. Jika tidak maka kita butuh membuat user baru terlebih dahulu. Berikut ini adalah cara bagaimana membuat user baru yaitu db_owner.



Lakukan login terlebih dahulu ke MySQL dengan memasukkan password root.






Mengekspor Tabel Hasil Rancangan Ke Server Database Mengekspor tabel ke server database bisa dilakukan dari menu Database lalu pilih Database Sychronisastion seperti gambar berikut.


Lalu pilih MySQL sebagai database dan kemudian klik New Database Connection


Masukkan Nilai berikut: Connection Name : MySQL Hostname : localhost Database Name : dbpenjualan UserName : dbo Password : owner ,Lalu klik OK




Klik Connect untuk terkoneksi ke MySQL


Klik Execute untuk mengeksekusi sinkronisasi



Setelah tampil jendela seperti di atas, selanjutnya klik tombol EXECUTE untuk mengekspor tabel ke server database MySQL dan akan tampil progress report seperti berikut

FRAGMENTASI DATA


FRAGMENTASI DATA
Merupakan sebuah proses pembagian atau pemetaan
database dimana database dipecah-pecah berdasarkan
kolom dan baris yang kemudian disimpan didalam site
atau unit komputer yang berbeda dalam suatu jaringan
data, sehingga memungkinkan untuk pengambilan
keputusan terhadap data yang telah terbagi.
Alasan-alasan diperlukannya fragmentasi, yaitu :
1. Penggunaan
2. Efisiensi
3. Paralleslisme
4. Keamanan


BEBERAPA PERATURAN YANG HARUS DIDEFINISIKAN
KETIKA MENDEFINISIKAN FRAGMENT :
1. Kondisi lengkap (Completeness)
sebuah unit data yang masih dalam bagian dari relasi
utama, maka data harus berada dalam satu fragmen.
Ketika ada relasi, pembagian datanya harus menjadi satu
kesatuan dengan relasinya.
2. Rekontruksi (Reconstruction)
sebuah relasi asli dapat dibuat kembali atau digabungkan
kembali dari sebuah fragmen. Ketika telah dipecah-pecah,
data masih memungkinkan untuk digabungkan kembali
dengan tidak mengubah struktur data.
3. Disjointness
data didalam fragmen tidak boleh diikutkan dalam fragmen
lain agar tidak terjadi redundancy data, kecuali untuk
atribut primary key dalam fragmentasi vertikal


Kerugian fragmentasi yaitu :
1. Kinerja yang dapat turun karena data tersebar dan butuh
proses untuk penggabungan kembali
2. Integritas yang dapat terganggu dikarenakan kegagalan
pada salah satu site database server


TIGA JENIS FRAGMENTASI :
1. Fragmentasi horisontal
terdiri dari tuple dari fragment global yang kemudian
dipecah-pecah atau disekat menjadi beberapa sub-sets
2. Fragmentasi vertikal
Membagi atribut-atribut dari fragment global yang
tersedia menjadi beberapa grup.
3. Fragmentasi campuran
Cara yang sederhana untuk membangun fragmentasi
campuran sbb :
a. Menggunakan fragmentasi horisontal pada
fragmentasi vertikal
b. Menggunakan fragmentasi vertical pada
fragmentasi horisontal


DATABASE TERDISTRIBUSI
Yaitu kumpulan data yang digunakan bersama yang saling
terhubung secara logik tetapi tersebar secara fisik pada suatu
jaringan komputer.
Karakteristik Database terdistribusi, yaitu :
1. Kumpulan data yang digunakan bersama secara logik tersebar
pada sejumlah komputer yang berbeda
2. Komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan
komunikasi
3. Data pada masing-masing situs dapat menangani aplikasiaplikasi
lokal secara otonom
4. Data pada masing situs dibawah kendali satu DBMS
5. Masing-masing DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya satu
aplikasi global


BENTUK-BENTUK TOPOLOGI DISTRIBUSI DATA :
a. Fully Connected network


b. Partialy conneted network


C. Tree Strutured Network


d. Ring network


e. Star network



KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DATABASE TERDISTRIBUSI 
KEUNTUNGAN :
1. Secara alami mengikuti struktur organisasi
2. Adanya otonomi lokal
3. Sifatnya dapat dipakai secara bersama
4. Peningkatan ketersediaan
5. Peningkatan kehandalan
6. Peningkatan kinerja
7. Ekonomis
8. Pertumbuhan yang modular


KERUGIAN :
1. Harga software mahal (Biaya)
2. Kompleksitas
3. Kelemahan dalam keamanan
4. Sulitnya menjaga keutuhan data
5. Kurangnya standar
6. Kurangnya pengalaman
7. Perancangan basisdata lebih kompleks






BAHASA QUERY KOMERSIAL


STRUKTUR QUERY LANGUAGE (SQL)
SQL dipublikasikan oleh E.F. CODD (1970) mengenai model
relational. Kemudian pada tahun 1974, D. Chamberlin dan R.F.
Boyce mengembangkan bahasa query untuk memanipulasi dan
mengekstraksi data dari basisdata relational.
Sasaran SQL
a. Menciptakan basis data dan struktur relasi
b. Melakukan menajemen data tingkat dasar
c. Membentuk query sederhana dan kompleks
d. Melakukan tugas-tugas dengan seminimal mungkin memakai struktur
dan sintaks perintah relatif mudah dipelajari
e. Harus portabel


Jenis SQL :
1. Interactive SQL
2. Static SQL
3. Dynamic SQL
Subdivisi SQL
1. DDL (Data Definition Language)
Query-query ini digunakan untuk mendefinisikan struktur atau
skema basis data
2. DML (Data Manipulation Language)
Query-query ini digunakan untuk manajemen data dalam basis
data
3. DCL ( Data Control Language)
Query-query ini berhubungan dengan pengaturan hak akses dan
wewenang.


PENGELOMPOKAN STATEMEN SQL
1. Data Definition Language (DDL)
CREATE DATABASE DROP DATABASE
CREATE TABEL DROP TABEL
CREATE INDEX DROP INDEX
CREATE VIEW DROP VIEW
ALTER TABLE
2. Data Manipulation Language
INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE

3. Data Access
GRANT , REVOKE
4. Data Integrity
RECOVER TABLE
5. Auxiliary
SELECT INTO OUTFILE,
LOAD, RENAME TABLE


KASUS DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL)
A. CREATE
1. Pembuatan Database
Nama Database adalah yang dapat mewakili suatu kejadian dapat berupa
nama organisasi atau perusahaan.
Sintaks : CREATE DATABASE nama_database
Contoh : Buat database dengan nama PT.ABC
CREATE DATABASE PT.ABC
2. Pembuatan Tabel
Sintaks : CREATE TABLE nama_table
( nama_kolom1 tipe_data_kolom1,
nama_kolom2,tipe_data_kolom2,….)
Contoh :
Buat struktur tabel dengan nama tabel MHS dengan data NIM char(8),
NAMA char(25), ALAMAT char(30)
CREATE TABLE MHS (NIM char(8) not null,
NAMA char(25) notnull, ALAMAT char(30) notnull)

3. Pembuatan Index
Sintaks : CREATE [UNIQUE] INDEX nama_index
ON nama_table (nama_kolom) ;
Contoh :
Buat index data mahasiswa berdasarkan NIM dengan nama MHSIDX
Dimana NIM tidak boleh sama
CREATE UNIQUE INDEX MHSIDX ON MHS(NIM)
4. Pembuatan View
Sintaks :
CREATE VIEW nama_view [ (nama_kolom1,….) ]
AS SELECT statement
[WITH CHECK OPTION] ;
Contoh :
Buat view dengan nama MHSVIEW yang berisi semua data mahasiswa
CREATE VIEW MHSVIEW
AS SELECT * FROM MHS


B. DROP (MENGHAPUS)
1. Menghapus Database
Sintaks : DROP DATABASE nama_db ;
2. Menghapus Tabel
Sintaks : DROP TABLE nama_table ;
3. Menghapus Index
Sintaks : DROP INDEX nama_index ;
4. Menhapus View
Sintaks : DROP VIEW nama_view ;
Contoh :
DROP DATABASE Mahasiswa;
DROP TABLE MHS;
DROP INDEX MHSIDX;
DROP VIEW MHSVIEW;


C. ALTER TABLE (MERUBAH STRUKTUR TABEL)
Sintaks : ALTER TABLE nama_tabel
ADD nama_kolom jenis_kolom
[FIRST | AFTER nama_kolom]
CHANGE [COLUMN] oldnama newnama
MODIFY nama_kolom jenis kolom, …
DROP nama_kolom
RENAME newnama_tabel
Contoh :
1. Tambahkan kolom JKEL dengan panjang 1 char pada tabel MHS
ALTER TABLE MHS ADD JKEL char(1);
2. Ubah panjang kolom MTKULIAH menjadi 30 char
ALTER TABLE MKUL MODIFY COLUMN MTKULIAH char(30);
3. Hapus kolom JKEL dari data table MHS
ALTER TABLE MHS DROP JKEL;



DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)
1. INSERT
Sintaks : INSERT INTO Nama_tabel [(nama_kolom1,…)]
Contoh :
Masukan data matakuliah Berkas Akses dengan kode KK222 dan
besarnya 2
INSERT INTO MKUL VALUES(“KK222”,”Berkas Akses”, 2);
2. UPDATE
Sintaks : UPDATE nama_tabel
SET nama_kolom = value_1
WHERE kondisi ;
Contoh :
Ubah alamat menjadi “Depok” untuk mahasiswa yang memiliki NPM
“50096487”
UPDATE MHS
SET ALAMAT=”Depok”
WHERE NPM=”50096487”;
3. DELETE
Sintaks : DELETE FROM nama_table
WHERE kondisi
Contoh :
Hapus data nilai matakuliah “KK021” bagi mahasiswa yang mempunyai NPM “ 10296832”
DELETE FROM NILAI
WHERE NPM=”10296832” AND KDMK=”KK021”
4. SELECT
Sintaks : SELECT [DISTINCT | ALL] nama_kolom FROM nama_tabel [ WHERE condition ] [ GROUP BY column_list ][HAVING condition ] [ ORDER BY column_list [ASC | DESC]]








JOIN
1. JOIN atau INNER JOIN
Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel
datanya bersesuaian.
2. LEFT JOIN atau LEFT OUTER JOIN
Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel
datanya bersesuaian dan juga semua record pada tabel
sebelah kiri.
3. RIGHT JOIN atau RIGHT OUTER JOIN
Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel
datanya bersesuaian dan juga semua record pada tabel
sebelah kanan.


DATA ACCESS
1. GRANT
Sintaks : GRANT hak_akses ON nama_db
TO nama_pemakai
[IDENTIFIED BY] [PASSWORD] ‘Password’
[WITH GRANT OPTION] ;
GRANT hak_akses ON [nama_db.]nama_tabel
TO nama_pemakai
[IDENTIFIED BY] [PASSWORD] ‘Password’
[WITH GRANT OPTION];
Contoh :
Berikan hak akses kepada Adi untuk menampikan
nilai final test pada tabel Nilai.
GRANT SELECT (FINAL) ON NILAI TO ADI

2. REVOKE
Sintaks : REVOKE hak_akses ON nama_db
FROM nama_pemakai ;
REVOKE hak_akses ON nama_tabel
FROM nama_pemakai ;
Contoh :
Tarik kembali dari Adi hak akses untuk menampilkan nilai
final test
REVOKE SELECT (FINAL) ON NILAI FROM ADI


DATA INTEGRITY
RECOVER TABLE
Sintaks : RECOVER TABLE nama_tabel
Contoh :
Kembalikan keadaan data mahasiswa seperti pada saat sebelum
terjadi kerusakan
RECOVER TABLE MAHASISWA ;


MENGGUNAKAN FUNGSI AGGREGATE :
1. COUNT digunakan untuk menghitung jumlah.
Menghitung jumlah record mahasiswa dari tabel MAHASISWA
SELECT COUNT(*) FROM MAHASISWA
2. SUM digunakan untuk menghitung total dari kolom yang mempunyai
tipe data numerik.
SELECT SUM(SKS) AS ‘TOTAL SKS’ FROM MATAKULIAH

3. AVG digunakan untuk menghitung rata-rata dari data-data
dalam sebuah kolom.
SELECT AVG(FINAL) AS ‘FINAL’ FROM Nilai
4. MIN digunakan untuk menghitung nilai minimal dalam
sebuah kolom.
SELECT MIN(FINAL) FROM Nilai
5. MAX diguankan untuk menghitung nilai maksismum dalam
sebuah kolom
SELECT MAX(MID) FROM Nilai


SUBQUERY
Adalah subselect yang dapat digunakan di klausa WHERE dan
HAVING dipernyataan select luar untuk menghasilkan tabel akhir.
Aturan-aturan untuk membuat subquery, yaitu :
1. Klausa Order By tidak boleh digunakan di subquery, Order By hanya
dapat digunakan di pernyataan Select luar.
2. Klausa subquery Select harus berisi satu nama kolom tunggal atau
ekspresi kecuali untuk subquery-subquery menggunakan kata kunci
EXIST
3. Secara default nama kolom di subquery mengacu ke nama tabel di
klausa FROm dari subquery tersebut.
4. Saat subquery adalah salah satu dua operan dilibatkan di
pembandingan, subquery harus muncul disisi kanan pembandingan


Penggunanaan ANY dan ALL
Jika subquery diawali kata kunci ALL, syarat hanya akan
bernilai TRUE jika dipenuhi semua nilai yang dihasilkan
subquery itu.
Jika subquery diawali kata kunci ANY, syaratnya akan
bernilai TRUE jika dipenuhi sedikitnya satu nilai yang
dihasilkan subquery tersebut.


Penggunanaan EXIST DAN NOT EXIST
EXIST akan mengirim nilai TRUE jika dan hanya jika terdapat
sedikitnya satu baris di tabel hasil yang dikirim oleh
subquery dan EXIST mengirim nilai FALSE jika subquery
mengirim tabel kosong.
Untuk NOT EXIST kebalikan dari EXIST.














Rabu, 20 Juni 2012

BAHASA QUERY FORMAL


BAHASA QUERY FORMAL
ALJABAR RELATIONAL

Adalah kumpulan operasi terhadap relasi, dimana
setiap operasi menggunakan satu atau lebih relasi
untuk menghasilkan satu relasi yang baru.


OPERATOR YANG DIGUNAKAN
A. OPERATOR HIMPUNAN
1. Union atau gabungan ( È )
Union dari relasi A dan B dinyatakan sebagai A È B

 
2. Intersection atau irisan ( Ç )
Intersection dari relasi A dan B dinyatakan sebagai A Ç B



3. Difference
Difference dari relasi A dan B dinyatakan dengan A - B 






 4. Cartesian product
Product cartesian dari relasi A dan B dinyatakan dengan A X B
contoh :
A = { 1,2,3}
B = { 5,7 }
A X B = { ( 1,5), (1,7), ( 2,5), (2,7), (3,5),(3,7) }

B. OPERATOR RELATIONAL
1. Restrict ( s ) adalah Pemilihan tupel atau record
2. Project ( p ) adalah pemilihan attribute atau field
3. Divide ( ¸ ) adalah membagi
4. Join ( q ) adalah menggabungkan
ALJABAR RELASIONAL
Operator pada aljabar relationaldibagi menjadi 2 kelompok :
1. Operator dasar untuk fundamental operational
2. Operator tambahan untuk additional operasional

Tabel dibawah ini adalah contoh untuk mengerjakan
perintah – perintah Relation Algebra:
RELASI : MATA KULIAH


















OPERATOR DASAR
a. Selection ( s ) Lower Case Omega
Operasi selection menyeleksi tupel-tupel pada sebuah
relation yang memenuhi predicate/syarat yang sudah
ditentukan
Contoh :
1. Mencari tuple-tuple dari MAHASISWA yang memiliki jenis kelamin
laki-laki, Ekspresi aljabar relational :
σ J_KEL=“LAKI-LAKI” (MAHASISWA)

2. Tampilkan data mata kuliah yang memiliki kode 360 atau
yang memilki sks 4
σ KD_MK=“306” V SKS=4 (MATAKULIAH)

b. Projection ( p )
Operator projection beroperasi pada sebuah relation, yaitu
membentuk relation baru dengan mengcopy atributeatribute
dan domain-domain dari relation tersebut
berdasarkan argumen-argumen pada operator tersebut.
Contoh :
Tampilkan nama beserta gaji dari dosen
(phi)nama_dos,gaji (DOSEN)



c. Cartesian product ( X )
Operator dengan dua relasi untuk menghasilkan tabel hasil
perkalian kartesian.
Contoh :
Tampilkan nid,nama_d (dari relasi Dosen), nama_mk (dari relasi
Matakuliah), thn_akademik,smt,hari,jam_ke,waktu,kelas (dari relasi
Mengajar) dimana semester mengajar adalah pada semester ‘1’.


p nid, nama_d, nama_mk, thn_akademik,smt,
hari,jam_ke, waktu, kelas ( s smt=1 ÙDosen.nid =
Mengajar.nid Ùmengajar.kdmk = Matakuliah.kdmk
(DosenxMatakuliahxMengajar))



d. Union ( È ) 
Operasi untuk menghasilkan gabungan tabel dengan
syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama yaitu domain
atribut ke-i masing-masing tabel harus sama
RUS={ X I X E R atau X E S}
Contoh :
Penggabungan berdasarkan kolom kota dari tabel
mahasiswa dengan tabel dosen
p kota (mahasiswa) È pkota (Dosen)



e. Set diference ( - )
Operasi untuk mendapatkan tabel dis uatu relasi tapi tidak ada di relasi
lainnya.
R – S = { X I X E R dan X E S }
Contoh : Tampilkan nama dari mahasiswa yang tinggal di depok tetapi
bukan berjenis kelamin perempuan
Query I : tampilkan nama yang tinggal di depok
pnama_mhs(salamat=“DEPOK” (MAHASISWA))
Query II : tampilkan nama yang berjenis kelamin perempuan
pnama_mhs(sj_kel =“PEREMPUAN” (MAHASISWA))
Tampilkan query I minus query II :
pnama_mhs(salamat=“DEPOK”(MAHASISWA))-
pnama_mhs(sj_kel=“PEREMPUAN” (MAHASISWA))



OPERATOR TAMBAHAN
1. SET INTERSECTION ( Ç )
Operasi untuk menghasilkan irisan dua tabel dengan
syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama, domain
atribut ke-i kedua tabel tersebut sama.
2. THETA JOIN
Operasi yang menggabungkan operasi cartesian product
dengan operasi selection dengan suatu kriteria.
3. NATURAL JOIN
Operasi menggabungkan operasi selection dan
cartesian product dengan suatu kriteria pada kolom
yang sama.




4. DIVISION
Merupakan operasi pembagian atas tuple-tuple dari 2
relation.